Seorang laki-laki yang tidak sengaja saya kenal, diperjalanan ketika saya hendak pulang kerja. Pertama saya mengenal dia di stasiun kebayoran lama, melihat dia dan menegur dia.
bersambut dari teguran saya untuk dia.
Pandangan pertama saya melihat dia, otak pun langsung berfikir, memberikan kesimpulan, sepertinya laki laki yang satu ini seorang yang baik, bertanggung jawab dan sederhana.
Tak menutup pikiran tentang wajahnya yang sangat menarik hati, di antara teman teman di sekelilingnya. Beberapa kali saya bertemu dengan dia di tempat yang sama. entah kenapa hati inipun ingin tahu lebih dalam tentang dia.
tutur kata yang sopan, menghargai, dapat menempatkan diri dimanapun ia berada dan bersama siapa ia berbicara, menjadi salah satu nilai terbaik yang ia miliki.
Jujur saja,sayapun tertarik sejak pertama kali saya bertemu dan berbincang bincang dengan dia.
nama nya FAJAR NUGROHO.
Beberapa kali saya berusaha nanya tapi tak direspon . dibuat semakin penasaran olehnya.
Saya mengakui saat itu pula saya mulai tertarik dengan dia.
Saya pun mengakui kalau saya yang mengejar dia, saya yang berusaha mendekatkan diri sama dia.
demi apapun tak ada maksud apa apa, tulus saya suka sama dia, saya tertarik sama dia, saya menginginkan dia agar menjadi milik saya.
memang kedengarannya sangat egois, tapi saya menyakinkan diri saya kalau saya bisa memberikan yang terbaik untuk dia.
Seiring berjalannya waktu, sayapun dapat meyakinkan dia, kalau saya bisa jadi yang terbaik untuk dia.
Saya belajar dewasa, saya belajar menyikapin masalah dengan baik, tapi mungkin saya tidak belajar bagaimana cara agar dia tidak kecewa dengan saya.
saya suka hubungan pacaran yang terarah dan berkomitmen. saya suka punya pacar yang lebih dewasa dari saya.
disaat saya sangat senang, karena mungkin kasih saya ini di terima olehnya. saya dikenalkan pacaran dewasa dengan dia.
coba di bayangkan sesenang apa hati ini, ketika orang yang diharapkan bisa sedekat ini, dan bisa menjadi milik saya.
andai saja dia tau, kalau dia satu satunya orang yang bisa membuat saya seperti ini.
sikap nya sangat berbeda yg yg dulu saya jalani, dia memberikan rasa nyaman yang tak bisa dikalahkan oleh siapa pun itu.
subahanallah, sebelum itu saya pun menjalankan apa yang harus saya kerjakan sebelum memilih sesuatu,, taukah jawabannya ?
suatu ketika saya menjalankan shalat sunah di malam hari, ini yang ke 4 kalinya, setelah itu saya tidur dan saya bermimpi diberikan sinar terang jingga kekuning kuningan, suatu cahaya matahari terbit. begitu indah dan menabjubkan,
ALLAH SWT meyakinkan saya.
sejak saat itu saya tak meragukan lagi. menatap masa depan dengan dia.
mau berjalan satu tahun, saya sudah merencanakan tahun 2015 untuk menempuh hidup baru bersama dia.
tapi ada masalah yang memang sangat fatal menurut saya.
saya menyesal telah berbuat seperti itu sama dia, saya sudah membuat dia sangat kecewa berkali kali lipat.
astagfirullah alazimm ..
tak ada sedikitpun terlintas di pikiran saya untuk main hati di belakang dia.
tak ada sedikitpun ingin menyakiti dia.
saya tak bisa menjelaskan apapun karena saya memang sangat salah.
penjelasan apapun tidak dapat menjadikan rasa kesal itu berbuah.
'' rangkaian kata tidak dapat aku sampaikan, yakinkan dirimu mas jika aku jika hati dan semua ini hanya untuk kamu, tak ada yg lain, aku tak seperti yang kamu pikirkan mas, aku tak sejahat apa yg kamu tuduhkan, aku salah masih berhubungan dengan dia, tapi aku tak suka dengan dia, aku hanya berteman dengan dia, mati matian aku selalu bilang kesemua orang kalau aku sudah ada yg punya, bahkan untuk menjaga diri, akupun bilang kalau kamu sudah melamar aku, sudah bertunangan. aku hanya manusia biasa mas,, aku janji ini adalah yang pertama dan yang terakhir aku membuat kamu kecewa, aku membuat kamu sakit, aku tak akan mengulanginya lagi, aku tak kasih kamu penjelasan, karena memang aku salah, mau diputer balik, mau membela diripun tidak akan mengaruh. ini sudah terjadi, saya hanya bisa diam dan pasrah"
kebiasaan buruk saya yang tak bisa di hilangkan yaitu menulis masalah di akun sosial media. saya jarang bahkan tidak pernah bercerita sampai jauh kepada orang orang di samping saya.
kecuali sama ibu, itupun hanya di masalah tertentu saja yg saya ceritakan.
intinya ini prilaku kebodohan saya yang sangat amat fatal. dan ga bisa secara gampang untuk di maafkan